Pardew: Pemecatan Di Matteo Tak Adil -
Prediksi bola - Manajer Newcastle United Alan Pardew mengaku sangat terkejut dengan
pemecatan Roberto Di Matteo sebagai manajer Chelsea. Pardew menilai itu
keputusan yang tidak adil bagi koleganya itu.
Era Di Matteo di
Stamford Bridge berakhir Rabu (21/11/2012), kurang dari 24 jam setelah
timnya bertekuk lutut 0-3 di markas Juventus di matchday kelima Liga
Champions.
Kekalahan itu membuat kans lolos The Blues, sebagai
juara bertahan turnamen, sangat kecil karena selain harus mampu menang
melawan Nordsjaelland di laga terakhir juga harus berharap Juve kalah
saat melawan Shakhtar Donetsk.
Itu juga sekaligus memperpanjang
deretan hasil mengecewakan yang didapat Chelsea dalam beberapa empat
pekan belakangan yang cuma meraih dua kemenangan saja di seluruh
kompetisi.
Sebagai sesama manajer, Pardew memberikan simpatinya
kepada Di Matteo. Padahal, pria Italia itu lah yang membawa Chelsea
mencapai masa terindahnya dengan merengkuh trofi juga Liga Champions
yang pertama.
"Saya sungguh terkejut," sahut Pardew yang dikutip
Talk SPORT. "Ini menunjukkan betapa berbahayanya kami sebagai manajer di Premier League. Apapun tidak bisa menjamin Anda."
"Keterkejutan
seharusnya ada di fans dan media seharusnya bilang sesuatu kepada
pemilik klub itu. Saya pikir dia adalah manajer kesembilan disana selama
ini dan ini tidak adil."
"Dia (Di Matteo) telah benar-benar
tidak melakukan kesalahan. Filosofinya adalah mengubah wajah tim, yang
itu sedang dilakukannya tapi itu tidak terjadi dalam semalam saja."
"Dia
sudah memenangi dua kompetisi kurang dari setahun. Itu luar biasa. Dia
seharusnya bisa mendapatka pekerjaan lain, yang mungkin akan jadi
kemalangan bagi orang lain, sayangnya," kata Pardew.
Baca Juga !
Bursa Manajer Baru Chelsea: Dari Benitez Sampai Beckham
Prediksi bola - Chelsea baru saja memecat Roberto Di Matteo dari kursi manajer.
Kekosongan posisi itu dinilai menjadi saat yang tepat untuk menghadirkan
Josep Guardiola ke London.
The Blues kalah telak 0-3
atas Juventus di matchday 5 Liga Champions. Akibat kekalahan itu,
Chelsea terancam tak lolos babak penyisihan grup di ajang tertinggi
antarklub Eropa itu.
Meski masih menyisakan satu laga, Chelsea
yang menempati peringkat tiga klasemen Grup E dengan raihan tujuh angka,
wajib menang saat memainkan laga terakhir melawan Nordsjaelland ,
sembari berharap
Bianconeri kalah dari Shakhtar Donetsk.
Tak sampai 24 jam dari kekalahan telak atas Juve itu, Di Matteo mendapatkan surat pemecatan dari Roman Abramovich.
Atas keputusan yang dibuat oleh Abramovich itu, mantan pemain dan manajer Chelsea, John Hollins, mengaku tak terkejut.
"Itu
bukan kejutan. Di Matteo tampak agak muram semalam. Itu mungkin karena
mereka ditaklukan dengan cara seperti itu semalam. Jika mereka kalah
1-0, mungkin akan berbeda," ucap Hollins di
BBC Sports.
"Keputusan
untuk tak memainkan (Fernando) Torres, dan tak masuk dalam pertandingan
dengan segenap kekuatan terbaik, mungkin memberikan kontribusi,"
tambahnya.
Sejumlah spekulasi siapa yang bakal ditunjuk untuk
membesut Chelsea pun lantas beredar. Nama Guardiola yang acap kali
disebutkan bakal direkrut juga turut meramaikan bursa manajer baru tim
asal London itu.
Jika benar-benar Chelsea berniat merekrut Guardiola, Hollins menyebutkan bahwa ini adalah saat yang tepat.
"Jika Pep Guardiola akan datang, dia harus datang sekarang," ucap pria yang pernah menangani Chelsea di era tahun 1980-an itu.
